Selasa, 21 Oktober 2014

Konsep Dasar Investasi

Investasi merupakan Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.

Pengertian investasi antara lain 
  •   Penanaman modal dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang.
  • Pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi.
  •   Mengorbankan rupiah sekarang untuk rupiah di masa yang akan datang


Macam-Macam Bentuk Investasi :
  • Investasi pada asset riil (Real Assets)

                Real Assets (aset riil), yaitu : investasi yang dilakukan pada aktiva yang berwujud seperti gedung, kendaraan, mesin, tanah, emas dl
  •   Investasi pada asset finansial (financial assets):

                Financial Assets (aset keuangan), yaitu : investasi yang dilakukan pada surat berharga atau sekuritas
*      Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI, dll
*      Investasi di pasar modal : saham, obligasi dll

Sumber Dana Untuk Investasi :
  • Asset yang dimiliki saat ini
  •   Pinjaman dari pihak lain
  •   Tabungan

Penetapan Tujuan Investasi :

S – Spesific (Spesifik)
M – Measurable (Terukur)
A – Achievable (Dapat Dicapai)
R – Realistic (Realistik)
T – Timebound (Batasan Waktu)

Dasar Keputusan Investasi         
1. Return : Tingkat keuntungan investasi
Tujuan investasi adalah mendapatkan penghasilan( kembalian atas investasi) atau sering disebut return
Return dibagi dua:
a. Return realisasi (realized return): return yang telah terjadi.
b. Return ekspektasi (expected return ): return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa mendatang.
2. Risiko : kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
¡  Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
¡  Risiko Tidak Sistematis (unsystematic risk ) atau risiko perusahaan (risiko spesifik )

Return dan risiko mempunyai hubungan yg  positif, semakin besar risiko yang harus
ditanggung semakin besar return yang harus  dikompensasikan.
Contoh investasi yaitu :  ( SBI, Obligasi, Saham )
  Investasi pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dapat dikatakan tidak berisiko karena Bank Indonesia dapat dipastikan akan melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
  Jadi kalau kepastian mendapatkan return yang diharapkan besar, berarti resikonya kecil. Risiko diukur dengan standar deviasi.

Proses Keputusan Investasi  :
1. Menentukan Kebijakan Investasi
                Perusahaan atau perorangan akan berusahaa mencapai sasaran pencapaian sejumlah dana yang harus ada di masa yang akan datang

2. Analisis Sekuritas, meliputi :
  •   Keputusan alokasi aset
  •   Batasan jumlah dana, Pajak dan biaya pelaporan
  •   Bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan ke kelompok-kelompok aktiva

¡  Contoh Saham, Obligasi, Real estate, Saham asing

3. Pembentukan Portofolio, meliputi :
  •  Strategi aktif : menggunakan informasi yang tersedia dan teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan diversifikasi secara luas
  •   Strategi pasif : bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar


4. Melakukan Revisi Portofolio, meliputi :
  •   Memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan ke dalam portofolio
  •   Merancang portofolio yang efisien, yang memberikan pengembalian terbesar untuk tingkat risiko tertentu


5. Evaluasi Kinerja Portofolio, meliputi 
  •   Mengamati dan menilai kinerja investasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya
  •   Apakah tetap menjanjikan atau tidak menjanjikan lagi
  •   Disesuaikan dengan situasi dan kondisi perekonomian makro,mikro 

Tidak ada komentar: