AKUNTANSI SYARIAH
“ Sejarah, Prospek dan Tantangan Akuntansi Islam “
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Syariah
Dosen :
Dwi Nur’aini Ihsan, SE.,MM.
Disusun
oleh:
Lolita YuliartyPasaribu(1112046100127)
Perbankan Syariah 4 C
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang
telah memberikan pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga tugas makalah Akuntansi
Syariah yang berjudul “Sejarah, Prospek
dan Tantangan Akuntansi Islam” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammd SAW.
Ucapan terima
kasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah
ini, walaupun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki, untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini dapat bermanfaat dikemudin hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bahan
untuk mengkaji lebih lanjut “Sejarah, Prospek dan Tantangan Akuntansi Islam”
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ciputat, 15
Maret 2014
Penulis
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.............................................................................................................ii
Daftar Isi
.......................................................................................................................iii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
.........................................................................................................1
1.2 Tujuan
.......................................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah
......................................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah
.....................................................................................................2
1.5 Metode Penulisan
.....................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan
.............................................................................................. 3
BAB II
Pembahasan
2.1 Sejarah
Akuntansi Islam.............................................................................................4
2.1.1 Zaman Awal Perkembangan Islam
.............................................................4
2.1.2 Zaman Empat Khalifah ...............................................................................5
2.2
Pengertian Akuntansi Islam
.......................................................................................8
2.3
Prinsip Akuntansi Islam .............................................................................................8
2.4
Prospek dan Tantangan Akuntansi Islam
...................................................................8
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................
11
3.2 Saran
.........................................................................................................................12
Daftar Pustaka
................................................................................................................
13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuntansi
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis atau ekonomi
khususnya, dan kehidupan manusia pada umumnya.Kehidupan
manusia pada umumnya ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika
seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa
saja yang berhutang di warungnya, memisahkan kotak antarauang yang masuk dari
hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan
barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Kegiatan cata-mencatat
sepetrti ini disebut kegiatan akuntansi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
akuntansi ini di pelopori oleh Lucas Pacioli. Tapi sebenarnya , kegiatan
akuntansi ini telah ada sejak diturunkannya AL-Qur’an pada tahun 610 M,
yakni 800 tahun lebih dahulu dari Lucas Pacioli yang menerbitkan buku sebagai
dasar akuntansi pada tahun 1494 M. Maka dapat
dikatakan bahwa akuntansi modern yang kita tahu saat ini merupakan modifikasi
dari akuntansi yang telah di ajarkan oleh Raullullah SAW sejak diturunkannya
AL-Qur’an. Akuntansi yang telah di ajarkan oleh Rasullullah SAW ini dapat kita
sebut sebagai akuntansi Islam. Akuntansi Islam era masa kejayaan Islam ini menunjukkan
betapa lengkapnya cakupan bidang yang dilaporkannya sehingga aspek sosial,
hukum, etika juga sudah termasuk didalamnya. Untuk mengembalikan akuntansi Islam seperti era masa kejayaan
Islam maka ada banyak tantangan yang harus dilalui umat islam mengingat bahwa
masyarakat telah terdoktrin oleh akuntansi modern saat ini.
1.2
Tujuan
Salah satu tujuan penulis dari
pembuatan makalah ini yaitu sebagai syarat untuk memenuhi tugas kuliah
khususnya pada pembelajaran Akuntansi Syariah pada semester 4 ini. Namun selain
itu tujuan dibentuknya makalah ini yaitu sebagai bahan pembelajaran penulis
agar dapat mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai sejarah , prospek dan
tantangan akuntansi Islam.
1.3
Batasan Masalah
Pada makalah yang penulis buat,
penulis membataskan ruang lingkup masalah hanya membahas mengenai sejarah ,
prospek dan tantangan akuntansi Islam.
1.4
Rumusan Masalah
2.1.
Sejarah Akuntansi Islam
2.2.
Pengertian Akuntansi Islam
2.3
Prinsip Akuntansi Islam
2.4
Prospek dan Tantangan Akuntansi Islam
1.5
Metode
Penulisan
Metodologi yang
di terapkan dalam menyusun makalah ini yaitu :
1.
Metode Pustaka
Yaitu metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
1.6
Sistematika
Penulisan
Makalah
ini terbagi dalam 3 (tiga) bab, uraian singkat mengenai masing-masing bab
adalah sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas mengenai latar
belakang pembuatan Makalah, tujuan yang diharapkan untuk mengatasi
permasalahan, permasalahan yang dihadapi, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
Bab II
Pembahasan Masalah
Berisikan uraian tentang analisa masalah yang berdasarkan pada
teori–teori yang ada pada pembahasan Makalah ini.
Bab III Kesimpulan
dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai apa
saja yang telah di hasilkan dan saran-saran mengenai sesuatu yang belum
terdapat pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Akuntansi Islam
Sejarah
akuntansi syariah telah ada sejak diturunkannya AL-Qur’an pada tahun 610 M,
yakni 800 tahun lebih dahulu dari Lucas Pacioli yang menerbitkan buku sebagai
dasar akuntansi pada tahun 1494 M.[1]
Dalam buku tersebut, beliau menerangkan mengenai double entry book keeping
sebagai dasar perhitungan akuntansi modern, bahkan juga hampir seluruh kegiatan
rutin akuntansi yang kita kenal saat ini sepertipenggunaan jurnal, buku besar (Ledger)
dan memorandum. Pada penjelasan mengenai buku besar telah termasuk mengenai
aset, utang, modal, pendapatan dan beban. Ia juga telah menjelaskan mengenai
ayat jurnal penutup (closing entries ) dan menggunakan neraca saldo (trial
balance) untuk mengetahui saldo buku
besar (ledger). Penjelasan ini memberikan dasar yang memadai untuk
akuntansi, etika dan juga akuntansi biaya.[2]
2.1.1 Zaman Awal Perkembangan Islam
Setelah
munculnya islam di semenanjung arab di bawah pimpinan Rasulullah Saw dan
terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang telah memiliki Baitul
Mal, yaitu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai bendahara negara dan
penjamin kesejahteraan sosial. Lembaga keuangan
tersebut telah menerapkan sistem akuntansi keuangan atau pencatatan
keuangan yang disebut kitabat alamwal (pencatatan utang). Rasulullah Saaw
telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan
dengan sebutan hafazharatul amwal / pengawas keuangan.
2.1.2 Zaman Empat Khalifah
Sepeninggal
Rasulullah Saw. Kemudian dilanjutkan
oleh para khulafaur Rasyidin dengan membuat undang undang akuntansi yang
diterapkan untuk perseorangan, perikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak
pelarangan penggunaan harta (hijr) , dan anggaran negara. Di Zaman Umar
bin Khatab perkembangan pemerintahan Islam sampai Timur Tengah, Afrika dan Asia
sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan penerimaan dan pengeluaran
negara. Para sahabat merekomendasikan perlunya pencatatan untuk
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara sehingga pada saat itu
pemerintahan Umar bin Khatab mendirikan suatu lembaga yang disebut dengan Diwan.
Pada zaman Umar
bin Abdul Aziz (681-720 M ) dikembangkan reliabilitas laporan keuangan
pemerintah dengan kewajiban mengeluarkan bukti penerimaan uang. Al Waleed bin Abdul Malik (705 – 715 M ) mengenalkan catatan dan
register yang terjilid dan tidak terpisah. Evolusi perkembangan pengelolaan buku
akuntansi mencapai tingkat tertinggi di zaman pemerintahan Daulah Abbasiah yang
akuntansi diklasifikasikan atas beberapa spesialisasi, seperti akuntansi
perternakan, akuntansi pertanian,
akuntansi bendahara, akuntansi konstruksi, akuntansi mata uang, dan
pemeriksaan buku atau auditing. [3]
Sistem
pembukuan menggunakan model buku besar, yang meliputi sebagai berikut :
1.
jaridah
al-kharaj (menyerupai receivable subsidiary
ladger ) yang menunjukkan utang individu atas zakat tanah, hasil pertanian,
utang hewan ternak, dan cicilan. Utang individu dicatat dalam satu kolom dan
cicilan pembayaran di kolom lain.
2.
Jaridah
annafakat (jurnal pengeluaran) , Al-Jaridah
ini dibawah Diwan Annafakat (Departemen pengeluaran), dan telah dilakukkan
pengurtan berdasarkan alfabetis serta didukung oleh bukti yang relevan. [4]
3.
Jaridah al mal ( jurnal dana )
4.
Mencatat
penerimaan dan pengeluaran zakat
5.
Jaridah al
musadareen
6.
Mencatat
penerimaan denda / sita dari individu yang tidak sesuai syariah, termasuk
korupsi.
Laporan akuntansi berupa sebagai berikut :
1.
al-khitmah, menunjukkan total pendapatan dan pengeluaran yang dibuat setiap
bulan.
2.
Al-Khitmah al
jame’ah , laporan keuangan komprehensip
berupa gabungan antara income statement dan balance sheet ( pendapatan, pengeluaran, surplus/defisit,
belanja untu aset lancar maupun aset tetap) dilaporkan akhir tahun.
Dalam
perhitungan dan penerimaan zakat. Utang zakat diklasifikasikan menjadi tiga
kategori dalam laporan keuangan , yaitu :
a. collectable debts
b. doubtful debts, dan
c. uncollectable debts
karena begitu
pentingnya akuntansi ini, Allah SWT mencantumkan dalam Alquran yang merupakan ayat terpanjang dalam surat
Albaqarah, ayat 282, menejelaskan fungsi-fungsi pencatatan (kitabah) dalam
ber-muamalah (bertransaksi), penunjukkan seorang pencatat beserta
saksinya, dasar-dasarnya dan manfaat-manfaatnya.[5]
2.2 Pengertian Akuntansi Islam
Dalam buku A
steatment of Basic Accounting Theory dinyatakan akuntansi adalah “proses
mengidentifikasi mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan
informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya “. [6]
Definisi bebas
akuntansi adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan
pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga
menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Definisi syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT untuh
dipatuhi oleh manusia dalam dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.
Jadi, akuntansi syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas
transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan ALLAH SWT.[7]
Jadi,
Akuntansi Islam atau Akuntansi Syariah pada hakekatnya adalah penggunaan
akuntansi dalam menjalankan syariat islam. [8]
2.3 Prinsip Akuntansi Islam
Menurut Muhammad, Nilai
pertanggungjawaban, keadilan, dan kebenaran selalu melekat dalam sistem
akuntansi syariah. Ketiga nilai tersebut tentu saja telah menjadi prinsip dasar
yang universal dalam operasional akuntansi syariah. [9]
Prinsip yang paling utama yang menjadi pegangan
dalam sistem akuntansi islami adalah prinsip pertanggung jawaban atau
akuntabilitas, keadilan, transparan dan kejujuran (amanah). Sistem
akuntansi merupakan internal perusahaan jika tidak dilandasi oleh kejujuran dan
transparasi maka di sana akan terjadi rekayasa dan kecurangan dan jika tidak
dilandasi oleh prinsip keadailan maka disana dengan mudah terjadi penzaliman
terhadap hak-hak peserta.[10]
2.4 Prospek dan Tantangan Akuntansi
Islam
Akuntansi
adalah suatu kejadian yang tidak hanya statis. Akuntansi mengikuti pola evolusi
masyarakat. Sebagaimana yang pernah
terjadi, yaitu berkembang dari penyatuan aspek agama menuju pada uapaya
pemisahan agama dengan masalah ekonomi, maka akhirnya terjadi perubahan dari
agama menuju kepada ekonomi murni, dan akhirnya berkembang lagi dari ekonomi murni menuju kepada sosial
ekonomi[11]. Akuntansi merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan bisnis atau ekonomi khususnya, dan kehidupan manusia
pada umumnya. Seiring dengan perkembangan kegiatan bisnis yang diwarnai oleh
dinamika semangat islam dalam berbagai komunitas Muslim di berbagai negara di
dunia sejak beberapa dekade belakangan ini, maka akuntansi juga mengalami
geliat geliat serupa[12].
Patut di
syukuri bahwa di balik berbagai diskusi tentang akuntansi yang cukup marak ini,
maka setidaknya PSAK #59 akhirnya dikeluarkan dan mulai secara resmi
diberlakukan pada tahun 2003. Standar akuntansi pada hakikatnya adalah sebuah
aturan main yang dibangun untuk mencegah penyalahgunanaan wewenang oleh satu
kelompok orang atas kelompok yang lain. Dalam akuntansi misalnya, standar
disusun agar ada kesejajaran antara pihak manajemen yang menyusun laporan
keuangan sebagai media pertanggungjawaban dan pihak eksternal sebagai pembaca
dan pengguna informasi.
Sebuah aturan
main itu, khususnya standar akuntansi, akan dipatuhi bilamana dipenuhi beberapa
persyaratan. Persisnya kepatuhan (complience)
akan ditentukan dua hal , yakni adanya aceptance (penerimaan) dan eforcement
( daya paksa ).[13]
Acceptance akanditentukan
lebih jauh oleh lima faktor yakni :
1. clarity in standar
2. explicit guidelines
3. openess in process
4. clear objective for standars setting body , dan
5. stakeholders participation
Di sisi lain ,eforcement juga akan efektif bila dipenuhi
syarat-syarat :
1.
clarity in
standards
2.
explicit
guidelines
3.
eforcement
mechanism
4.
funding dan power
Secara
sederhana dan normatif, pertanyaan akan prospek dan tantangan akuntansi syariah
dengan mudah bisa dijawab dengan memperhatikan kerangka diatas. Artinya ,
prospeknya akan bagus, bilamana persyaratan diatas dapat dipenuhi, sebaliknya
tantangan akan berat bilamana makin banyak faktor-faktor tersebut diatas
dilanggar.
Maka, dalam
situasi ini ummat Islam harus lebih cerdas memainkan perannya terutama dalam
menjelaskan berbagai konsep, tata, orde atau sistem nilai yang dimilikinya
untuk menjawab berbagai tantangan masyarakat dunia yang semakin lama semakin
kompleks. [14]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah
akuntansi syariah telah ada sejak diturunkannya AL-Qur’an pada tahun 610 M,
yakni 800 tahun lebih dahulu dari Lucas Pacioli yang menerbitkan buku sebagai
dasar akuntansi pada tahun 1494 M. Setelah munculnya islam di semenanjung arab
di bawah pimpinan Rasulullah Saw dan terbentuknya Daulah Islamiah di
Madinah yang telah memiliki Baitul Mal, yaitu lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai bendahara negara dan penjamin kesejahteraan sosial.
akuntansi
syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan ALLAH SWT.
Prinsip yang
paling utama yang menjadi pegangan dalam sistem akuntansi islami adalah prinsip
pertanggung jawaban atau akuntabilitas, keadilan, transparan dan kejujuran (amanah).
Secara
sederhana dan normatif, pertanyaan akan prospek dan tantangan akuntansi syariah
dengan mudah bisa dijawab dengan memperhatikan kerangka kepatuhan (complience) yang ditentukan dua hal ,
yakni adanya aceptance (penerimaan) dan eforcement ( daya paksa
). Artinya , prospeknya akan bagus, bilamana persyaratan diatas dapat dipenuhi,
sebaliknya tantangan akan berat bilamana makin banyak faktor-faktor tersebut
diatas dilanggar.
Maka, dalam
situasi ini ummat Islam harus lebih cerdas memainkan perannya terutama dalam
menjelaskan berbagai konsep, tata, orde atau sistem nilai yang dimilikinya
untuk menjawab berbagai tantangan masyarakat dunia yang semakin lama semakin
kompleks
3.2 Saran
Dalam
pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran untuk lebih
baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amrin, Abdullah.2009. Bisnis,
Ekonomi, Asuransi, dan Akuntansi Keuangan Syariah.Jakarta: Grasindo.
Harahap,
sofyan.2003.Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Sosial. Jurnal Media
Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi.vol.3
Muhammad.2002.Pengantar
Akuntansi Syariah, Jakarta : Salemba Empat.
M.Akhyar, Adnan. 2005.Akuntansi Syariah :Arah, Prospek dan
Tantangan.Yogyakarta : UII Perss.
Nurhayati
, Sri dan Wasilah.2014.Akuntansi
Syariah di Indonesia,.Jakarta :Salemba Empat.
[1] Abdullah
Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Akuntansi Keuangan Syariah, Jakarta:
Grasindo, 2009, hal.01.
[2]Sri
Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta :Salemba
Empat, 2014, hal. 81.
[3]Abdullah
Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Akuntansi Keuangan Syariah, Jakarta:
Grasindo, 2009, hal. 01-02.
[4]Sri
Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta :Salemba
Empat, 2014, hal. 89.
[5]Abdullah
Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Akuntansi Keuangan Syariah, Jakarta:
Grasindo, 2009, hal. 02-03.
[6]Muhammad,
Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta : Salemba Empat , 2002, hal.10.
[7]Sri
Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta :Salemba
Empat, 2014, hal. 2.
[8]Sofyan S.
Harahap, Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam, Jakarta
:Fakultas Universitas Trisakti , 2003,
hal.64.
[9]Muhammad,
Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta : Salemba Empat , 2002, hal.11.
[10]Abdullah
Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Akuntansi Keuangan Syariah, Jakarta:
Grasindo, 2009, hal. 07.
[11]Adnan.M.Akhyar,
Akuntansi Syariah :Arah, Prospek dan Tantangan, Yogyakarta : UII Perss,
2005, hal.65
[12]Adnan.M.Akhyar,
Akuntansi Syariah :Arah, Prospek dan Tantangan, Yogyakarta : UII Perss,
2005, hal.77
[13]Adanan
M.Akhyar.Op.Cit.hal.79-80.
[14]Sofyan
S. Harahap, Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam, Jakarta
:Fakultas Universitas Trisakti , 2003,
hal.64.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar