Investasi merupakan Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
datang.
Pengertian investasi antara
lain
- Penanaman modal dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang.
- Pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi.
- Mengorbankan rupiah sekarang untuk rupiah di masa yang akan datang
Macam-Macam Bentuk Investasi :
- Investasi pada asset riil (Real Assets)
Real
Assets (aset riil), yaitu : investasi yang dilakukan pada aktiva yang berwujud
seperti gedung, kendaraan, mesin, tanah, emas dl
- Investasi pada asset finansial (financial assets):
Financial
Assets (aset keuangan), yaitu : investasi yang dilakukan pada surat berharga
atau sekuritas
Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI, dll
Investasi di pasar modal : saham, obligasi dll
Sumber
Dana Untuk Investasi :
- Asset yang dimiliki saat ini
- Pinjaman dari pihak lain
- Tabungan
Penetapan
Tujuan Investasi :
S –
Spesific (Spesifik)
M –
Measurable (Terukur)
A –
Achievable (Dapat Dicapai)
R –
Realistic (Realistik)
T –
Timebound (Batasan Waktu)
Dasar
Keputusan Investasi
1.
Return : Tingkat keuntungan investasi
Tujuan
investasi adalah mendapatkan penghasilan( kembalian atas investasi) atau sering
disebut return
Return
dibagi dua:
a.
Return realisasi (realized return): return yang telah terjadi.
b.
Return ekspektasi (expected return ): return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di
masa
mendatang.
2.
Risiko : kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
¡
Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general
risk)
¡
Risiko Tidak Sistematis (unsystematic risk ) atau risiko
perusahaan (risiko spesifik )
Return dan risiko mempunyai hubungan
yg positif, semakin besar risiko yang
harus
ditanggung
semakin besar return yang harus dikompensasikan.
Contoh investasi yaitu : ( SBI,
Obligasi, Saham )
Investasi pada Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dapat dikatakan tidak berisiko karena Bank Indonesia dapat
dipastikan akan melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Jadi kalau kepastian mendapatkan
return yang diharapkan besar, berarti resikonya kecil. Risiko diukur dengan
standar deviasi.
Proses
Keputusan Investasi :
1.
Menentukan Kebijakan Investasi
Perusahaan atau perorangan akan
berusahaa mencapai sasaran pencapaian sejumlah dana yang harus ada di masa yang
akan datang
2.
Analisis Sekuritas, meliputi :
- Keputusan alokasi aset
- Batasan jumlah dana, Pajak dan biaya pelaporan
- Bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan ke kelompok-kelompok aktiva
¡
Contoh Saham, Obligasi, Real estate, Saham asing
3.
Pembentukan Portofolio, meliputi :
- Strategi aktif : menggunakan informasi yang tersedia dan teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan diversifikasi secara luas
- Strategi pasif : bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar
4.
Melakukan Revisi Portofolio, meliputi :
- Memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan ke dalam portofolio
- Merancang portofolio yang efisien, yang memberikan pengembalian terbesar untuk tingkat risiko tertentu
5.
Evaluasi Kinerja Portofolio, meliputi
- Mengamati dan menilai kinerja investasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya
- Apakah tetap menjanjikan atau tidak menjanjikan lagi
- Disesuaikan dengan situasi dan kondisi perekonomian makro,mikro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar